Adegan Film Soekarno tak Menggambarkan Maniak Seks
jpnn.com - JAKARTA - Film Soekarno: Indonesia Merdeka kembali disorot. Dua adegan atau scene Bung Karno (BK) memeluk pinggang Fatmawati sambil merayu dan berpindah tempat duduk agar lebih dekat dengan perempuan asal Bengkulu itu dalam film dianggap oleh sebagian orang bahwa presiden pertama Indonesia itu maniak seks.
Namun anggapan ini dibantah oleh penulis dan peminat sejarah, Zen RS di Jakarta, Selasa (31/12)saat dimintai pendapatnya tentang tafsiran maniak seks tersebut. Menurutnya, isu maniak seks dalam film yang disutradarai Hanung Bramantyo bersama Multivision Plus (MPS) terlalu berlebihan.
"Saya tak hendak menghakimi persepsi orang lain yang menganggap scene-scene antara BK dan Fatmawati sebagai gambaran seorang maniak. Itu bukan hal yang kelewat menarik," kata Zen.
Zen menjelaskan isu maniak seks yang dialamatkan kepada Bung Karno sebetulnya bukan hal yang baru. Bahkan CIA kata dia, pernah memanfaatkan isu ini untuk pembuatan film porno demi menyudutkan sang proklamator tersebut.
"Benar atau tidak isu itu, saya ingin mencoba memeriksa tafsir penonton yang menganggap film 'Soekarno' sebagai upaya menggambarkan BK sebagai maniak seks," ujarnya.
Dijelaskan pula Zen, adegan tersebut hanyalah bentuka gaya Bung Karno yang memang sangat mengagumi perempuan dan seorang pecinta yang tak pernah kehilangan gelora kendati usianya sudah lewat 60 tahun sekali pun. Di usianya yang masih sekitar 20 tahunan, BK sudah bermain asmara dengan Inggit, meski saat itu Inggit masih berstatus sebagai istri Haji Sanusi.
Kemudian, di usia 63 BK pun menikahi Yurike Sanger yang usianya tak jauh dengan umur Fatmawai saat dipeluk pinggangnya dalam film "Soekarno". Sebagaimana BK dalam film "Soekarno" yang mendatangi rumah Fatmawati, BK juga ngapel ke rumah Yurike.
Selaian itu, seperti BK dalam film "Soekarno" yang plesir dengan Fatmawati di pantai, BK juga mengajak plesir Yurike keliling kota malam-malam menggunakan mobil. Tentu saja BK tak harus pindah tempat duduk untuk bisa mendekat kepada Yurike, karena keduanya sudah duduk di jok yang sama di bagian belakang mobil.