Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Adegan Perkelahian, Tubuh Wayang pun Bisa Berdarah

Minggu, 27 Maret 2011 – 08:08 WIB
Adegan Perkelahian, Tubuh Wayang pun Bisa Berdarah - JPNN.COM
INOVATIF: Tizar Purbaya menciptakan Wayang Golek Betawi dengan berbagai keunikannya. Dia mengaku inovasi penting untuk melestarikan wayang tersebut (4/3/2011). Foto: M. Hilmi Setiawan/Jawa Pos
Akhirnya, pada 1970 Tizar memberanikan diri tampil di depan umum sebagai dalang wayang golek purwa. Dia tampil dalam pergelaran Pekan Wayang II di TIM. "Saat itu saya belum menciptakan wayang golek betawi," papar dia.

Dengan kemampuan yang saat itu pas-pasan, Tizar memberanikan diri mengganti bahasa Sunda ke bahasa Indonesia ketika mendalang. "Kebanyakan dalang menyalahkan langkah saya. Tetapi, penonton malah setuju," ujarnya.

Dari keberanian itu, karir Tizar sebagai dalang wayang golek semakin moncer. Dia bahkan diundang untuk unjuk gigi di Jepang, India, Thailand, dan AS. "Saya diundang langsung. Tidak melalui pemerintah," ujar dia.

Ketika tampil di luar negeri itulah, Tizar mendalang dalam bahasa Inggris. Bahkan, dia pernah menggunakan bahasa Jepang, India, dan Thailand untuk mendalang ketika manggung di negara-negara tersebut.

Diantara beberapa dalang yang berani menabrak pakem, Tizar Purbaya adalah salah satunya. Seperti halnya dalang wayang kulit Enthus Susmono asal Tegal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News