Adik-Adik yang Membanggakan
Tidak Dilengkapi Ending yang BaikMinggu, 09 Agustus 2009 – 06:15 WIB
Apakah robot ditugaskan kembali untuk meledakkan pintu kamar mandi" Ataukah ditugaskan kembali membuka pintu belakang rumah itu" Ternyata tidak. Hasil perhitungan polisi tentu sudah final: Noordin M Top terpojok. Lebih gampang menyergapnya.
Tugas membuka pintu belakang rupanya diserahkan kepada juru tembak yang ada di bukit di belakang rumah tersebut. Puluhan polisi memang sudah bertengger di bukit yang hanya sedikit lebih tinggi dari atap rumah tersebut. Serentetan tembakan diarahkan tepat mengenai tembok di sekitar kusen pintu belakang tersebut. Rentetan tembakan itu begitu akuratnya sehingga seluruh dinding di sekitar kusen menganga. Pintu pun roboh beserta kusennya. Itulah sebabnya, meski tidak terlihat di layar TV, saat itu debu tembok bergumpal-gumpal seperti awal di bagian belakang rumah tersebut.
Selanjutnya penyerbuan dilakukan dari banyak arah. Pemirsa TV-One mengharapkan terjadinya klimaks yang dramatik. Pemirsa, seperti saya, berharap inilah untuk kali pertama dalam sejarah liputan langsung peristiwa seperti ini bisa ditonton secara live! Saya membayangkan seperti saat saya berada di AS dulu, yakni TV sedang melakukan siaran langsung pengejaran buron O.J. Simpson yang melarikan mobilnya di sepanjang jalan bebas hambatan No. 5. California. Klimaks dari pengejaran berjam-jam itu hebat sekali. Kita bisa melihat bagaimana polisi menaklukkan mobil O.J. Simpson, bintang American football yang legendaris itu.