Adik Raja Thailand Gagal Nyaleg, Partai Pengusungnya Terancam Dibubarkan
Deklarasi Ubolratana soal pencalonannya pada Jumat pagi memang menggemparkan Negeri Gajah Putih. Sebab, selama ini keluarga kerajaan tidak pernah cawe-cawe urusan politik.
Bahkan, dalam kampanye mereka, partai-partai politik pun dilarang menggunakan simbol atau slogan yang berkaitan dengan kerajaan. Selama 86 tahun menjadi negara monarki, baru kali ini anggota keluarga kerajaan terjun ke politik.
Sikap Maha membuat Partai Thai Raksa Chart tidak hanya harus mencari kandidat PM lain sebagai pengganti Ubolratana. Tapi juga terancam bubar.
Kemarin (10/2) Sekjen Asosiasi Perlindungan Konstitusi Srisuwan Janya mengajukan petisi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membubarkan partai itu. Sebab, dengan mengusung Ubolratana, partai tersebut telah melanggar aturan.
''Pengumuman kerajaan kian menegaskan bahwa partai itu telah melanggar hukum pemilu,'' ujar Srisuwan sebagaimana dikutip Reuters.
Chaturon Chaisaeng, executive chairman Thai Raksa Chart, enggan berkomentar tentang petisi Srisuwan.
Kini Thai Raksa Chart menunggu keputusan KPU Thailand. Rencananya, hari ini (11/2) mereka bertemu untuk membahas pencalonan Ubolratana. Lembaga yang berwenang mengatur jalannya pemilu itu punya waktu hingga Jumat (15/2). Tapi, hampir pasti lembaga tersebut bakal mencoret Ubolratana sebagai kandidat PM.
KPU Thailand bakal melibatkan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam membahas nasib Thai Raksa Chart dan Ubolratana. (sha/c22/hep)