Adu Kuat Tim Pemenangan Jokowi - Ma’ruf vs Prabowo - Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Penentuan postur tim pemenangan pasangan kandidat presiden dan wakil presiden menjadi salah satu faktor determinan kemenangan.
Posisi ketua tim pemenangan dalam struktur tim pemenangan secara keseluruhan memainkan peranan yang sangat strategis, layaknya kapten dalam permainan sepak bola atau bisa juga dikatakan sebagai jenderal “lapangan” yang mengatur strategi dan ritme pertandingan dan tidak hanya sekadar hal yang teknis.
Posisi ketua tim pemenangan menjadi maha penting setidaknya dalam beberapa hal. Pertama, ketua tim pemenangan adalah jabatan penting dalam mendongkrak elektabilitas capres dan cawapres, manajemen tim pemenangan pasangan kandidat secara keseluruhan.
Apabila salah dalam memilih ketua tim pemenangan maka bisa bunuh diri politik bagi calon tersebut. Oleh karena itu, tak boleh salah mengambil ketua tim pemenangan.
Kedua, ketua tim pemenangan punya tugas strategis membaca mapping elektoral secara mendalam dan memiliki banyak strategi jitu. Ketua tim pemenangan harus paham dan tahu betul bagaimana membaca fenomena tren perilaku pemilih rasional, sosiologis dan pemilih psikologis, serta piawai dan mahir memainkan sintimen publik (underdog effect).
Kemudian paham manajemen isu yang positif terhadap kandidat, piawai dan mahir meng-counter nagitive campaign, mengerti betul soal program apa yang sedang dibutuhkan pemilih, memahami personal branding dan paham akan kelemahan capresnya dan capres lawan politiknya (down grade), mampu menjawab dan memainkan strategi serangan darat dan udara.
Ketiga, menjadi corong utama untuk menjangkau ke berbagai ceruk segmen pemilih dan grassroot komunitas. Ketua tim pemenangan tidak cukup hanya soal generasi muda.
Kuncinya adalah yang punya pengalaman panjang dalam pemenangan, punya kapasitas, narasi, literasi, konten, kredibel, disiplin serta memiliki loyalitas tingkat tinggi yang tak perlu diragukan, jangan sampai ada yang main dua kaki atau penyusup yang disusupi tim lawan.
Ketua tim pemenangan yang muda memang dibutuhkan untuk menjawab aspirasi dan kehendak generasi melenial. Tak cukup muda namun yang matang dalam politik menjadi sangat penting.