Adu Kuat Tim Pemenangan Jokowi - Ma’ruf vs Prabowo - Sandi
Oleh karena itu, terpilihnya ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf yaitu Erick Thohir maupun Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi, jelas punya kemampuan leadership yang baik, kemampuan manajerial yang baik, sosok yang representatif.
Kelebihan dan Kekurangan Ketua Tim Pemenangan
Pemilihan Ketua tim pemenangan mencerminkan isu strategis dan target. Pemilihan Erick Thohir di kubu Jokowi-Ma’ruf Amin dan Djoko Santoso di kubu Prabowo-Sandi menggambarkan dengan jelas situasi dan fenomena apa yang sedang mereka butuhkan.
Erick Thohir dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses yang disiapkan untuk mengimbangi Sandiaga Uno, menambal sisi lemah Ma'ruf Amin pada segmen pemilih milenial, beliau tak perlu diragukan soal penguasaan masalah ekonomi dan penetrasi terhadap pemilih milenial. Erick Thohir sosok yang cukup mudah terkoneksi dengan pemilih milenial, cukup kreatif dan confidence.
Di sisi lain, pemilihan nama Djoko Santoso di kubu Prabowo-Sandi juga menggambarkan dengan jelas akan fokus pada isu strategis bidang keamanan nasional. Beliau juga mantan panglima TNI, jenderal tempur lapangan, paham soal strategi dan peta lapangan (mapping).
Namun pemilihan dua nama ini masih menyisakan titik lemah, nama Erick Thohir memang sudah malang-melintang di dunia usaha namun masih terbilang baru dalam urusan politik praktis.
Politik tentu punya dunia dinamika sendiri yang berbeda secara diametral dengan dunia bisnis, sehingga ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Erick mengelola situasi ini.
Sementara itu, pemilihan nama Djoko Santoso juga punya beban tersendiri terutama di koalisi partai pendukung Prabowo-Sandi, sebab beliau merupakan Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.
Partai Gerindra harus bisa meyakinkan partai koalisi untuk menjelaskan situasi ini, di mana semua jabatan strategis mulai dari capres, cawapres, dan ketua tim pemenangan, semuanya disapu bersih kader Partai Gerindra.