Aduhai, Gadis Penjual Jamu Gendong Ini Bikin Gimana Gitu...
"Lulus SMP 2016, saya ikut orang tua merantau di Bogor. Jualan jamu baru enam bulan ini sejak Agustus," kata Tiwi melalui pesan di Whatsapp, Sabtu (10/2).
Anak kedua pasangan Marimin dan Narni itu menuturkan, darah penjual jamu mengalir dari ibunya. Dia membuat sendiri jamu-jamu jualannya.
Gadis kelahiran Mei 2001 itu juga menjual jamu tradisional kemasan. "Kalau keliling berangkat jam dua siang, pulang jam setengah enam. Kadang kalau lagi ramai jam setengah tujuh baru sampai indekos,” jelasnya.
Selama enam bulan menekuni usaha jamu gendong di perantauan, Tiwi sudah mengalami banyak suka dan duka. Di antaranya kesasar saat naik angkutan kota, hingga digoda oleh para lelaki yang iseng.
"Ya digoda-goda itu yang harus membuat saya kuat. Awalnya memang takut, sudah mau putus asa. Tapi itu kan godaan orang usaha, akhirnya saya tahan," ungkapnya.
Tiwi mengaku sudah tidak akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dia memilih fokus usaha berjualan jamu gendong untuk masa depannya nanti.
"Tidak sekolah lagi, lha badannya sudah bongsor. Lagian saya akan menikah bulan Juni ini," pungkasnya.(rs/kwl/bay/JPR)