Agar Remaja Lebih Saling Peduli
Selasa, 16 Oktober 2018 – 14:17 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Agar remaja tidak salah pergaulan, Dinas Pendidikan Surabaya mengadakan kembali program Konselor Sebaya. Kemarin (15/10) program Konselor Sebaya yang dihelat tiap tahun sejak 2012 itu dilaksanakan di lima titik wilayah Surabaya. Di kawasan utara, program tersebut dilangsungkan di SMPN 11. Ada sekitar 210-230 siswa yang ikut serta. Mereka berasal dari berbagai 20 SMP negeri dan swasta di wilayah Surabaya Utara.
Meski tidak banyak, masih ada persepsi yang muncul. Yakni, para siswa yang tergabung dalam Konselor Sebaya masih dianggap sebagai mata-mata para guru bimbingan dan konseling (BK). ''Padahal, BK sebenarnya sahabat bagi siswa,'' katanya. Sejak lama para murid menganggap BK identik dengan momok. Jika berurusan dengan BK, mereka dianggap bermasalah dan ujung-ujungnya orang tua dipanggil. Dua hal yang paling ditakuti para siswa.
Tantangan tahun ini, lanjut dia, membangun hubungan antara sekolah dan orang tua. Terutama dalam mencegah atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi anak. Dia mencontohkan cutting challenge yang mengemuka beberapa waktu lalu. Tantangan berbahaya melalui grup-grup media sosial itu sempat menerpa para siswa. ''Kejadian tersebut semestinya bisa diidentifikasi sebelumnya sehingga tidak menunggu korban dan bisa dicegah,'' tuturnya.