Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Agen BNN Seminggu Tak Pulang

Senin, 11 Mei 2015 – 20:38 WIB
Agen BNN Seminggu Tak Pulang - JPNN.COM
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - CAWANG – Tim Penindakan dan Pengejaran (Dakjar) Badan Narkotika Nasional (BNN) masih mempunyai satu target dalam perburuan tahanan narkoba yang kabut dari Rutan BNN. Dia adalah Usman alias Roah, 42, bagian dari sindikat Aceh.

Setelah melarikan diri pada 31 Maret, jejak Usman terakhir terlacak di Puncak, Bogor. Dia kabur ke sana bersama Hamdani Razali, Franky Gozali, Erik Yustin, dan Harry Radiawan setelah transit di Cilincing, Jakarta Utara.

Dari Puncak, mereka berpencar lagi. Harry bersembunyi di Bekasi dan akhirnya tertangkap saat hendak meminjam uang ke temannya. Erik dan Franky kabur ke Pemalang dan ditangkap Dakjar BNN serta Densus 88 Mabes Polri di sebuah rumah kontrakan.

Sementara itu, Usman dan Hamdani diduga pulang ke Aceh. Indikasinya, Hamdani dan Abdulah berangkat bersama ke luar negeri melalui salah satu pelabuhan tikus di Aceh Timur. Mereka berdua bersembunyi di Selangor sebelum dihentikan special branch Polis Diraja Malaysia atas informasi BNN.

Menurut Kepala Humas BNN Kombespol Slamet Pribadi, pengejaran terhadap Usman alias Uh bin almarhum Syeh dilakukan tim khusus yang telah dibentuk BNN dan Mabes Polri. Sejumlah lokasi persembunyian Usman telah dipetakan. Diduga, pria asal Peurelak Barat, Aceh Timur, tersebut masih berada di Indonesia.

Namun, tim tetap memburu Usman di luar negeri. Mengingat, jaringan narkotika Aceh memang bagian dari sindikat narkoba internasional. ’’Kemungkinan (kabur ke luar negeri) itu ada. Tentu lewat jalur ilegal,’’ katanya kemarin (10/5).

Lantas, apakah Usman juga sudah masuk Malaysia bersama Hamdani dan Abdulah? ’’Kemungkinan itu ada. Anggota kami masih di lapangan. Kami seminggu belum pulang, masih mengejar,’’ katanya.

Karena itu, Slamet berharap Usman segera tertangkap. Meski demikian, pihaknya menjelaskan bahwa peran Usman di sindikat tidak terlalu besar. Dia ditangkap di Desa Alue Blue, Peurelak Barat, 15 Februari 2015, dalam kasus penyelundupan 77,3 kilogram sabu-sabu. Tersangka adalah kaki tangan Abdulah alias Dulah yang menjadi bandar besar sabu-sabu jaringan Aceh.

CAWANG – Tim Penindakan dan Pengejaran (Dakjar) Badan Narkotika Nasional (BNN) masih mempunyai satu target dalam perburuan tahanan narkoba

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News