Agenda Halalbihalal Menteri BUMN dengan Keluarga Korban Tragedi 12 Mei Dikritik
jpnn.com, JAKARTA - Agenda halalbihalal keluarga empat pejuang Reformasi dan aktivis 98 dengan Menteri BUMN Erick Tohir, yang diadakan Alumni Trisaksi mendapat kritikan pedas.
Aktivis hak asasi manusia Haris Azhar menilai acara tersebut sebagai agenda Erick Thohir untuk menaikkan elektabilitas.
Menurut Haris, keluarga korban tragedi Trisaksi dijadikan sparing acting para politikus menuju 2024.
"Lucunya, balapan dengan agenda Airlangga Hartarto untuk menaikkan elektabilitas berupa rencana pemberian rumah bagi keluarga korban 12 Mei," kata Haris, dihubungi awak media, Rabu (11/5).
Haris menilai penyelesaian kasus 12 Mei dilakukan oleh pemerintah bukan oleh politikus yang duduk dalam pemerintahan. Bentuknya pun harus secara komprehensif, proses hukum, dan pengakuan fakta peristiwa.
“Kan, lucu, ada menteri-menteri yang bukan tupoksinya urus kasus pelanggaran HAM malah kasih rumah," tuturnya.
Menurut Haris, ada dua kemungkinan para politikus turun tangan dalam masalah tersebut.
"Mereka ambil alih tugas pejabat yang seharusnya berwenang atau seolah mau manuver 'menampar' Presiden yang gagal selesaikan dan diselesaikam oleh mereka," ujarnya.