Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ahli Beberkan 4 Bahaya Self Diagnose Kesehatan Mental

Senin, 30 Agustus 2021 – 06:00 WIB
Ahli Beberkan 4 Bahaya Self Diagnose Kesehatan Mental - JPNN.COM
Kesehatan mental pada anak muda. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Kelemahannya adalah tidak benar-benar tahu penanganan yang tepat untuk masalah kesehatan mental.

"Bisa jadi Anda salah langkah dengan menggunakan produk yang memiliki efek samping negatif," katanya.

3. Self-diagnose bisa membuatmu menyangkal masalah

Biasanya, seseorang akan menyimpulkan hal terburuk saat melakukan self-diagnose. Tetapi, ternyata hal kebalikannya juga berlaku. Tak jarang ada orang yang memilih untuk menyangkal gangguan kesehatan mental yang sedang dialami.

Mereka umumnya merasa masalah kesehatan mental yang ia alami tidak terlalu parah. Padahal penyangkalan tidak akan menyelesaikan masalah.

"Sebab bisa jadi masalah kesehatan mental yang dimiliki membutuhkan penanganan segera agar tidak semakin parah," ungkapnya.

4. Terlalu sering self-diagnose akan membuat enggan berkonsultasi dengan pakar

Prita menambahkan setelah googling masalah kesehatan mental, biasanya seseorang menjadi merasa tidak perlu lagi untuk berkonsultasi ke psikolog. Sebab, berpikir bisa tahu gejala yang dialami tanpa bantuan ahli.

Jika terlalu sering dilakukan, self-diagnose bisa memunculkan masalah kepercayaan kepada psikolog dan psikiater.

"Hal ini dapat terjadi karena sudah terlalu percaya diagnosis yang kamu dapat dari internet. Anda jadi cenderung mempercayai internet, bukan para ahli," ujar Prita Yulia Maharani. (antara/jpnn)

Psikolog Prita Yulia mengatakan banyak masyarakat yang melakukan self diagnose kesehatan mental yang sebenarnya berbahaya.

Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close