Ahli Perakit Bom Itu Berasal dari Sijunjung
jpnn.com - PADANG - Polda Sumbar menyiagakan personel Brimob di daerah perbatasan dan kawasan rawan ancaman teroris. Tim sniper dan gegana juga disiagakan untuk menjaga kestabilan keamanan.
Peningkatan keamanan tersebut dilakukan menyusul adanya ancaman jaringan teroris Santoso terhadap pejabat Polri, Densus 88 dan eks Densus 88. Apalagi salah seorang anggotanya adalah Riswandi, yang pernah tinggal di Kabupaten Sijunjung.
“Saya juga telah memerintahkan seluruh kapolres agar meningkatkan patroli di daerah rawan,” kata Kapolda Sumbar Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (22/12).
Kapolda menyebutkan, adanya penangkapan sembilan kelompok jaringan terorisme Santoso, salah satunya Riswandi asal Sijunjung.
Pria tersebut pernah tinggal di Tapiandiaro, Nagari Sijunjung tahun 2010 hingga 2012. Selepas itu, dia diketahui berpindah ke Perumnas GSI Nagari Padangsibusuk (2013-2014). Terakhir (Desember 2014-Desember 2015), terduga teroris ini berdomisili di Jorong Kapalokoto, Nagari Padangsibusuk, bersama keluarganya.
Istrinya diketahui dari Nagari Pematangpanjang berinisial YA, 29. Dalam daftar kartu keluarga yang dikeluarkan Dinas Catatan Sipil Sijunjung 2010 lalu, Riswandi memiliki dua anak laki-laki umur 12 tahun dan 8 tahun.
“Dia (Riswandi) ini merupakan ahli perakit bom. Riswandi ditangkap di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Jumat (18/12) lalu,” kata Bambang.
Setelah penangkapan Riswandi, kapolda membentuk tim untuk menelusuri apakah ada jaringannya di Sumbar. “Hingga saat ini, kami belum ada menemukan ataupun mendeteksi jaringannya. Meski begitu, kami tetap waspada,” katanya. (hn/cr2/sam/jpnn)