Ahmad Basarah: Bela Negara, Generasi Muda Harus Mewaspadai Balkanisasi Nusantara
Ia menegaskan sebagai negara kesatuan, Indonesia punya kebijakan yang sama untuk semua daerah.
"Kita bukan negara federal, tetapi, jika kepulauan di nusantara ini terpecah menjadi beberapa negara kecil, tentu mudah bagi para negeri kapitalis itu melakukan kolonialisme tersembunyi dan melakukan eksploitasi atas daerah-daerah itu," jelas Basarah.
Dia menjelaskan generasi muda harus terus terpanggil menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, agar ancaman proyek balkanisasi itu bisa dieliminasi.
Bahkan, ia menegaskan, bukan hanya hancurnya negeri balkan itu yang harus dijadikan pelajaran, tetapi juga kehancuran Suriah, Yaman, Iraq, Libya akibat konflik politik berbalut agama dan kesukuan.
"Kita punya Pancasila yang mempersatukan kebhinekaan kita, yang menjadi platform bersama ketika kita sebagai bangsa menghadapi kenyataan perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan," ungkap Basarah.
Dalam konteks bela negara itu, Basarah memuji apa yang dilakukan oleh Unitri dan Gerakan Pendidik Pancasila yang mengabdikan ilmu mereka kepada masyarakat untuk terus mempersatukan bangsa.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini menambahkan menghubungkan ilmu pengetahuan dengan perbuatan inilah yang pernah dipuji oleh Presiden Soekarno saat menyampaikan pidatonya di Universitas Gajahmada, Yogyakarta pada 1951.
"Dalam pidatonya itu, Bung Karno mengatakan bahwa ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika ia dipergunakan untuk mengabdi kepada praktik kehidupan manusia, atau praktik kehidupan bangsa, atau praktik kehidupan kemanusiaan. Buatlah ilmu ber-dwitunggal dengan amal,” jelas Basarah.