Ahmad Basarah: Tunda Pemberlakuan New Normal pada Lembaga Pendidikan
“Merujuk pada pernyataan resmi KPAI bahwa ada lebih dari 800 anak di Indonesia terpapar Covid-19 dan 129 di antara mereka meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) dan 14 anak lainnya meninggal dengan status terkonfirmasi positif Covid-19, tampaknya semua pihak memang tak boleh main-main saat membuat keputusan untuk segera membuka kembali sekolah-sekolah di Indonesia,” kata Ahmad Basarah.
Lebih lanjut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan keselamatan anak-anak peserta didik wajib menjadi perhatian utama. Selagi dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ nasib generasi muda yang potensial itu bisa diselamatkan.
Ahmad Basarah mempertanyakan mengapa pihak-pihak yang punya otoritas dalam dunia pendidikan harus terburu-buru meninggalkan cara belajar virtual itu untuk seluruh jenjang pendidikan dari PAUD sampai perguruan tinggi.
“Mari bersama-sama kita kaji secara mendalam dulu soal ini sebelum kita mengambil keputusan penting. Jangan sampai kita menyesali keputusan kita sendiri di masa depan,” tandas politikus yang pernah mengenyam pendidikan pascasarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Jakarta pada 1998 – 1999 ini.
Ahmad Basarah kemudian menyampaikan bahwa model pendidikan jarak jauh yang sudah dipersiapkan secara bertahap dan matang sebelumnya, termasuk mempersiapkan infrastruktur pendukungnya, hendaknya dijadikan priotitas di saat pandemi Covid-19 ini.
Dia berpendapat pengalokasian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk beli pulsa dan lain-lain masih perlu diteruskan sampai situasi benar aman dari wabah covid-19. Semua pihak tidak perlu terburu-buru untuk melakukan aktivitas pembelajaran dengan tatap muka langsung.
Menurut Basarah, pembelajaran jarak jauh masih tepat dilakukan saat ini sambil mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia berkurang atau aman. Perlu sabar menunggu hingga situasi benar-benar aman khususnya untuk sektor pendidikan.
“Sektor ini hendaknya menjadi yang terakhir diaktifkan kembali ke kondisi new normal. Kita juga bisa mengambil pelajaran dari sektor pendidikan di Korea Selatan yang akhirnya harus memakai daring lagi setelah sebelumnya diberlakukan kondisi semacam new normal,” pungkas Ahmad Basarah.(jpnn)