Ahok Mengimbau Lewat Ponsel, Pendukungnya Manut
jpnn.com, DEPOK - Pihak Mako Brimob terpaksa memfasilitasi para pendukung Basuki T Purnama yang menggelar aksi di depan markas pasukan elite Polri itu di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/5) untuk berkomunikasi dengan gubernur DKI yang kondang disapa dengan panggilan Ahok tersebut. Tujuannya agar massa bisa segera membubarkan diri.
Massa pendukung Ahok sejak pagi memang menggelar aksi di depan Mako Brimob. Padahal, udang-undang melarang aksi unjuk rasa pada hari besar keagamaan.
Kabag Ops Korp Brimob Kombes Pol Waris Agono berinisiatif menghubungkan massa dengan Ahok. Harapannya, Ahok juga meminta pendukungnya membubarkan diri.
"Hari keagamaan dilarang menyampaikan pendapat di muka umum. Itu mengganggu umat Buddha dan para pengguna jalan di Jalan M Jasin ini. Karena itu kami berinisiatif (menghubungkan Ahok dengan pendukungnya,red)," ujar Waris kepada wartawan di depan Kesatrian Korps Brimob Polri Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/5).
Menurut Waris, inisiatif itu merupakan bentuk diskresi kepolisian. Dengan demikian massa yang bertahan dari pagi mengerti keadaan Pak Ahok walau hanya mendengar melalui suara.
“Kami juga berharap Pak Ahok mau mngimbau para pendukungnya, supaya hak masyarakat lain (pengguna jalan,red) terlayani dengan baik," kata Waris.
Ternyata Langkah Waris cukup efektif. Setelah Ahok berbicara lewat saluran telepon yang disambungkan ke pengeras suara, massa akhirnya membubarkan diri.
Mereka mendengar imbauan Ahok untuk menghormati umat Buddha yang tengah merayakan Hari Raya Waisak. Hingga Pukul 17.00 WIB, pasukan Brimob terlihat masih melakukan pagar betis di Jalan M Jassin. Sementara massa pendukung Ahok berangsur-angsur membubarkan diri.(gir/jpnn)