Pilih Ganjar-Mahfud yang Teruji, Ahok Ogah Dukung Gibran bin Jokowi
"Kalau belum punya pengalaman dan anda maju presiden atau wakil presiden, nanti anda enggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba, lho. Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba," tegasnya.
Ahok tidak bermaksud meremehkan Gibran atau anak muda lainnya. Dia yakin bahwa anak muda bisa lebih kreatif.
Ahok mengatakan bicara tata negara, pemimpin harus mengerti konstitusi. Bukan hanya yang berani untuk maju, tetapi, yang lengkap dengan track reccord yang jelas. Butuh waktu dan pembuktian, tidak instan.
"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita enggak usah coba-coba, deh, pilih yang pasti-pasti saja. Ganjar dan Mahfud yang jelas pengalamannya dan teruji," ucapnya.
Apalagi, lanjut Ahok, dibutuhkan nyali besar untuk menjadi pemimpin Indonesia. Sebab, masalah yang digadapi sangatlah besar, khususnya memberantas korupsi.
"Ini bicara nyali. Akar semua masalah di negeri ini kan korupsi. Mungkin dia (Gibran) jujur, tetapi, yang dibutuhkan tidak hanya jujur, melainkan jujur dan berani," tegasnya.
Ganjar-Mahfud, menurut Ahok merupakan pasangan yang tepat. Keduanya sosok yang berani untuk membereskan akar persoalan bangsa, yakni korupsi untuk bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Ganjar-Mahfud ini pasangan yang cocok. Kalau ditanya apa akar masalah bangsa Indonesia, ya korupsi. Selain sistem yang bagus, butuh kepala yang berani lurus. Ganjar dan Mahfud adalah pilihan tepat untuk menyelesaikan itu. Keduanya berani dan tegas kalau soal ini," ucap Ahok. (rhs/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: