Ahok: Orang Mati di Jakarta Dipalakin Juga
jpnn.com - JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaj Purnama mengkritik kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Menurut pria yang karib disapa Ahok itu, kinerja instansi tersebut belum beres.
Salah satu hal yang dikritisi ialah pemakaman gratis. "Pemakaman gratis? Enggak beres juga. Orang miskin dipalakin juga. Orang mati pun susah di Jakarta, dipalakin juga," kata Ahok, Senin (25/5).
Tak hanya itu, Ahok juga melayangkan kritikan terkait pembangunan taman. Mantan Bupati Belitung Timur itu selalu meinta pembangunan dilakukan pihak swasta. "Jadi harusnya membangun taman itu Dinas Taman, enggak jalan, mau suruh swasta," ucap Ahok.
Setelah dipegang swasta, sambung Ahok, pembangunan taman cepat dilakukan. "Jadi semua kami caplok pakai swasta, enggak lama, empat bulan selesai," imbuh pria berkaca mata itu.
Suami Veronica Tan itu menambahkan, pihaknya berencana membangun 54 taman terpadu hingga akhir 2015 mendatang. Ahok juga mengaku ingin menggunakan jasa pihak swasta untuk menjaga keamanan taman.
Saat itu, sambung Ahok, penjagaan taman masih dilakukan pegawai outsourcing. Namun, anggaran yang dikeluarkan cukup besar. "Lapangan Banteng, kami perbaikan bisa hampir 20 miliar, perawatan, gaji, macam-macam bisa 10 miliar, 5 miliar buat keamanan. Buat apa?” tambah Ahok.
“Berani enggak kita nonton di Lapangan Banteng malam-malam? Enggak berani. Kenapa enggak beauty contest kan sama swasta? Buat perjanjian, 24 jam harus aman, warga DKI masuk gratis. Anda yang rawat, anda boleh pakai, bebas," ungkap Ahok. (gil/jpnn)