Ahok: Saya tak Ikhlas APBD Dipermainkan
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan pihaknya akan mengecek soal harga uninterruptible power supply (UPS) di pasaran, dengan besaran anggaran siluman yang diajukan oleh DPRD DKI Jakarta yang senilai Rp 6 miliar .
"Itu UPS apa sampai Rp 6 miliar? Saya tanya temen saya yang paling sering main UPS. Dia jawab saya begini, "sebagai gambaran UPS di kantor gua pakai UPS kira kira 40 KVA gua bayar 163 juta ini buat pastiin semua komputer 60 unit tidak hilang data kalau listrik mati. Di kantor gua pakai genset yang mati 3 menit kemudian dinyalakan"," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (26/2).
Ahok menyatakan temannya bingung kalau ada UPS yang harganya sampai miliaran untuk sekolah.
"Artinya, sekolah DKI lebih advance dari kantor gua yang notabene harus memenuhi standar principal di luar negeri. Terus gua pakai genset 135 KVA dengan otomatis swicth, kalau nggak salah gua bayar 50 ribu USD, kapasitanya bisa nyalain AC central 5 lantai plus lift," ucap Ahok meniru pernyataan temannya.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan salah satu alasan dirinya menolak anggaran siluman dari DPRD DKI Jakarta dikarenakan ada pengadaan UPS. Adapun nilai anggaran siluman totalnya adalah Rp 12,1 triliun.
Menurut Ahok, anggaran sebesar itu dapat digunakan untuk membangun 60 ribu rusunawa seperti yang ada di Tambora. "Jadi saya tidak ikhlas kalau APBD DKI dipermainkan seperti ini," ucapnya.
Ahok mengaku tidak mempermasalahkan adanya hak angket yang diajukan oleh DPRD DKI Jakarta. "Silakan dia mau angket apapun," tandasnya. (gil/jpnn)