Ahok: Sistem Berjalan Baik jika yang Input Data tak Ada Niat Maling
jpnn.com, JAKARTA - Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyalahkan sistem penganggaran elektronik atau e-budgeting yang dijalankan pada pemerintahan era sebelumnya.
Ahok yang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama itu menyatakan sistem anggaran di Pemprov DKI Jakarta tersebut justru untuk transparansi.
"Aku tidak mau berkomentar, sudah lupa, yang pasti karena e-budgeting semua orang tahu pengeluaran APBD DKI," kata Basuki (Ahok) dalam pesan singkatnya pada wartawan di Jakarta, Kamis (31/10).
Ahok mengaku dirinya sudah lupa mengenai tata cara penganggaran dengan sistem e-budgeting yang dilaksanakan di era dia menjabat gubernur tersebut.
"Yang pasti karena e-budgeting itu, semua orang yang mau tahu pengeluaran uang APBD DKI bisa dapatkan datanya, mulai dari pembelian pulpen, aibon, hingga UPS (uninterruptible power supply)," ucap Ahok.
Ahok menananggapi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyalahkan sistem e-budgeting atau penganggaran elektronik warisan dari pemerintahan sebelumnya yang menurutnya tidak pintar atau smart sehingga menghasilkan anggaran janggal.
"Kalau ini adalah smart system, dia bisa melakukan pengecekan, verifikasi, bisa menguji. Saat ini sistem digital, tapi masih mengandalkan manual untuk verifikasi, sehingga kalau mau ada kegiatan-kegiatan, akhirnya jadi begini ketika menyusun RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah)," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/10).
Anies mengatakan, jika pengecekannya adalah dengan sistem manual, pada akhirnya akan selalu berulang ditemukan masalah serupa.