Ahok Tegur Karyawan PDAM Jaya
jpnn.com - 12 karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya mendatangi kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Koordinator Forum Komunikasi Karyawan PDAM Jaya, Effendi Napitupulu mengatakan, dalam pertemuan tersebut wagub DKI menegur karyawan PDAM Jaya yang bekerja di Palyja dan Aetra.
"Pak Wagub menegur kami soal perpecahan yang terjadi di antara Palyja dan Aetra. Kami diminta untuk tetap bersatu. Insya Allah akan kita minimalis perpecahan ini," ujar Effendi di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (25/5).
Dalam manajemen pengelolaan air bersih, lanjutnya, terdapat tiga level manajemen. Di antaranya ekspatriat (karyawan asing), direct (karyawan lokal) dan pekerja lokal. Selama ini, pekerja PDAM Jaya yang diperbantukan di Palyja dan Aetra selalu mendapat fasilitas kesejahteraan nomor dua. Hal yang sama juga berlaku saat proses pengambilan kebijakan.
"Kami sebagai karyawan malah dinomorduakan dalam segala hal, baik dari kesejahteraan hingga pengambilan keputusan. Padahal itu domain kami. Itu yang bikin pelayanan semakin menurun. Bule-bule itu diistimewakan. Semua biaya mereka masuk ke biaya operasional,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui, ribuan karyawan PT PDAM Jaya yang diperbantukan di Aetra dan Palyja berunjuk rasa karena kesenjangan upah yang mereka terima. Kondisi tersebut terjadi sejak kebijakan privatisasi air di Jakarta berlaku sejak 15 tahun silam. (wid/rmo/jpnn)