Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Air Amran

Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu, 23 Maret 2024 – 07:07 WIB
Air Amran - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saat Amran jadi mahasiswa dia selalu ke empang di belakang kampus itu: cari ikan. Hasilnya untuk membiayai kuliahnya. Sampai lulus.

Ayahnya seorang petani. Dia tahu penderitaan petani. Terutama kalau ada serangan hama: tikus.

Maka saat jadi mahasiswa itu Amran terus berpikir bagaimana bisa memberantas tikus di sawah. Berbagai uji coba dia lakukan: berhasil.

Dia pun menciptakan formula racun tikus. Lubang tikus dimasuki asap beracun. Lubang satunya dibuntu. Tikusnya mati.

Racun tikus jenis itu dia beri nama Tiran. Artinya Anda sudah tahu: Tikus Mati Diracun Amran.

Racun tikus itulah yang membawa Amran mentas dari kemiskinan. Lalu jadi kaya. Dia tidak lupa penderitaan masa mudanya. Dia simpan baik-baik foto kamar kosnya yang sempit dan kumuh saat jadi mahasiswa.

Setelah kaya Amran membeli tanah empang di belakang kampus itu. Puluhan hektare luasnya. Sebagian untuk masjid besar bernama ibunya.

Air empang sumber biaya kuliah Amran. Kuliahnya jadi sumber ide Amran menemukan racun tikus. Dia tidak lupa air yang lebih hulu: ibundanya.(*)


Setelah kaya, Amran Sulaiman membeli tanah empang di belakang kampus itu. Puluhan hektare luasnya. Sebagian untuk masjid besar bernama ibunya.

Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close