Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Air Amran

Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu, 23 Maret 2024 – 07:07 WIB
Air Amran - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu saya masih akan banyak bertanya: sepulang dari Tiongkok nanti. Akan diapakan 7.000 pompa itu. Dibagikan gratis? Pada siapa? Lewat siapa? Mengapa tidak sebelum Pilpres? Siapa yang harus menanggung biaya operasional? Terutama untuk membeli BBM?

Kalau sampai pompa itu tidak bisa beroperasi, target pun gagal. Kalau berhasil maka impor beras akan hilang tahun depan.

Tentu akan lebih baik kalau pompa tersebut pakai tenaga surya. Tidak mencemari lingkungan. Dan lagi air bisa dipompa siang hari. Tidak harus beli baterai.

Di sini Amran harus teliti. Jangan ada yang main api. Amran harus kerja keras. Sebentar lagi sudah kemarau.

Amran sendiri biasa kerja keras. Ketika tidak lagi jadi menteri dia tidak berhenti berbakti. Dia lagi membangun masjid besar di Makassar. Di belakang kampus Universitas Hasanuddin (Unhas). Konon akan yang terbesar di Indonesia Timur.

"Saya pernah diajak meninjau lokasi masjid itu," ujar Akbar Faisal, mantan anggota DPR yang sekarang jadi YouTuber berkaliber. Podcast-nya, Uncensored, Anda sudah tahu: top sekali.

Masjid itu nanti akan diberi nama khusus: nama ibunya.

Lokasi masjid itu sangat bersejarah bagi hidup Amran. Dia kuliah di fakultas pertanian di Unhas. S-2 pertaniannya juga di Unhas. Pun S-3 nya di bidang yang sama.

Setelah kaya, Amran Sulaiman membeli tanah empang di belakang kampus itu. Puluhan hektare luasnya. Sebagian untuk masjid besar bernama ibunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close