Air Mata Menetes Melihat Ibu-Ibu Berhijab Mengepel Lantai Altar Gereja
Pasca kejadian tersebut, masjid ini pun berganti nama menjadi Masjid Al Ishlah yang artinya perdamaian.
Mengagetkan, karena saat masyarakat melakukan aksi bersih-bersih di dalam ruangan masjid, ditemukan 6 buah busur dan anak panah yang terbuat dari bambu.
Alat perang tersebut tersimpan di bawah tumpukan barang bekas. Selanjutnya busur tersebut dibawa ke Mapolsekta Samarinda Seberang untuk diteruskan ke Polresta Samarinda sebagai bahan tambahan penyelidikan.
“Melihat kondisinya (busur, Red) sudah lama tidak digunakan. Dan kemungkinan mereka gunakan untuk berlatih ketangkasan,” terang Kapolsekta Samarinda Seberang, Kompol Bergas Hartoko.
Tepat pukul 10.00 Wita masyarakat membubarkan diri. Warga pun kembali berkumpul di masjid “baru” itu pada pukul 11.30 Wita untuk Salat Jumat untuk pertama kalinya yang langsung diimami kepala Kemenag Samarinda Masdar Amin.
“Masjid ini kita kembalikan kepada masyarakat. Supaya bisa difungsikan sebagaimaan mestinya. Harapan kita juga semoga tidak digunakan untuk beribadah saja, tetapi juga bisa digunakan untuk kegiatan keagamaan dan pendidikan. Kita semua bersyukur kondisinya tidak mencekam lagi, tetapi sudah damai dan rukun. Seperti yang terlihat pada hari ini, masyarakat sudah kembali bersemangat untuk beribadah di masjdi Al-Ishlah ini,” tutup Masdar. (*/nha/sam/jpnn)