Airlangga Copot Sudikerta dari Posisi Ketua DPD Golkar Bali
jpnn.com, DENPASAR - Ketua DPD I Golkar Riau I Ketut Sudikerta harus meninggalkan jabatannya di partai berlambang beringin hitam itu. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar telah mencopot Sudikerta dari posisinya menyusul statusnya sebagai tersangka penipuan, pemalsuan, penggelapan dan tindak pidana pencucian uang.
DPP Golkar mencopot Sudikerta berdasar hasil rapat di Jakarta pada Senin (3/12) malam. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memimpin langsung rapat untuk mencopot Sudikerta itu.
Selanjutnya, Airlangga menunjuk pelaksana tugas (Plt) untuk mengisi jabatan ketua DPD I Golkar Bali. Posisi itu dipercayakan kepada Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali Gede Sumarjaya Linggih. Baca juga: Berurusan dengan Maspion Group, Eks Wagub Jadi Tersangka
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Demer itu mengaku telah menerima surat keputusan (SK) tentang penunjukannya sebagai ketua DPD I Golkar Bali. “Tadi pukul 16.00 WIB SK-nya diserahkan, menunjuk saya menjadi Plt ketua DPD I Golkar Bali,” katanya kepada Bali Express, Rabu (5/12).
Demer menjelaskan, penunjukan dirinya sebagai pengganti Sudikerta tertuang dalam SK bernomor Kep 362/DPP/GOLKAR/XII/2018 yang ditandatangani oleh Airlangga Hartarto dan sekretaris jenderalnya, Lodewijk F Paulus. Menurut Demer, dirinya menerima surat itu melalui Koordinator Bidang Kepartaian Ibnu Munzir.
“Intinya Pak Ibnu Munzir menyampaikan langkah untuk memberhentikan Sudikerta, sudah sesuai dengan peraturan organisasi Partai Golkar. Termasuk juga terkait pakta integritas, dan untuk memberikan Ketut Sudikerta fokus dalam menuntaskan masalah hukumnya,” urai Demer. Artikel lain: Polisi Beber Modus Eks Wagub Bali Tipu Bos Maspion
Politisi gaek yang sudah tiga periode duduk di DPR RI itu mengatakan, langkah DPP Golkar itu juga demi konsolidasi demi pemenangan Pemilu 2019. “Bekerja keras dan bahu membahu, mewujudkan kemenangan di pileg maupun pilpres,” kata Demer.(bx/art/yes/JPR)