Airlangga Hartarto: Tradisi Yaa Qowiyyu, Dakwah Damai Memperkuat Rakyat
jpnn.com, KLATEN - Dalam rangkaian kunjungan ke Provinsi Jawa Tengah, Jumat (16/9), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto turut serta memeriahkan Saparan Apem Yaa Qowiyyu sebagai bentuk penghormatan dan upaya merawat peninggalan leluhur yang sudah dimulai sejak 403 tahun yang lalu.
Sebagaimana diketahui, Menko Airlangga merupakan keturunan langsung dari Kiai Ageng Gribig.
“Karena ini amanat orang tua, jadi ayah saya yang masih keturunan Kiai Ageng Gribig, kemudian diminta kepada kami untuk melanjutkan tradisi ini” tutur Airlangga.
Sejarah panjang Yaa Qowiyu berawal saat Kiai Ageng Gribig pulang dari menunaikan ibadah haji dari Tanah Suci Mekkah membawa oleh-oleh kue untuk dibagikan kepada murid-muridnya di Jatinom.
Namun karena jumlah murid yang sangat banyak, akhirnya beliau membuat kue dari bahan tepung beras yang kemudian dikenal dengan kue apem.
Aktifitas tersebut berkembang menjadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Jatinom dengan menyebarkan ribuan apem di selatan masjid kompleks pemakaman Kiai Ageng Gribig.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa yang dilakukan Kiai Ageng Gibrig adalah sebagai bentuk dakwah yang inovatif dan memiliki dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar.
“Saparan Apem Yaa Qowiyyu adalah inovasi pada jamannya Kiai Ageng Gribig untuk melakukan dakwah secara damai, dan saat ini berdampak juga pada geliat ekonomi masyarakat” ungkap Menko Airlangga saat membuka tradisi Yaa Qowiyyu yang dihadiri ratusan ribu masyarakat di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.