Airlangga Sebut Indonesia Berpotensi jadi Pusat 'Critical Minerals & Renewable Energy'
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian ESDM mencatat total investasi di sektor mineral dan batubara telah mencapai USD 56 miliar sejak 2015 hingga Juni 2024.
Investasi itu bisa menjadi dukungan bagi pengolahan sumber daya serta cadangan mineral dan batu barayang cukup melimpah di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan sektor mineral merupakan salah satu sektor yang menjadi pemicu dari pertumbuhan perekonomian nasional.
"Ini jadi andalan bersama dengan SDA lain yaitu sawit. Jadi tandem mineral batubara dan sawit, itu menjadi ekspor devisa kita yang menjaga rupiah tetap stabil,” ungkap Airlangga dalam acara Indonesia Mining Summit, Rabu (4/12).
Pemerintah akan berusaha untuk membantu industrialisasi mineral dan batubara melalui sejumlah insentif. Saat ini sudah terdapat 87 smelter yang beroperasi dari total 172 smelter yang dibangun.
Selain itu, investasi menjadi kunci penting pertumbuhan ekonomi.
Pada 2024 ditargetkan investasi sebesar Rp 1.900 triliun dan pada 2025 meningkat menjadi Rp 2.100 triliun.
"Salah satu yang terus dikembangkan yakni hilirisasi dan pendalaman struktur supply chain. Terkait critical minerals, perlu untuk menjaga kerja sama dengan negara lain dalam rangka meningkatkan investasi dan menghasilkan devisa," katanya.