Ajak Pilih Pemimpin Berambut Putih, Jokowi Dianggap Pertontonkan Kebodohan dan Pembodohan
jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat memilih pemimpin berambut putih di Pilpres 2024 yang menjadi pertanda figur itu memikirkan rakyat menuai kritikan dari sejumlah kalangan.
Kali ini, kritik keras terhadap pernyataan Jokowi tersebut datang dari Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani.
Menurut Kamhar, tidak ada satu pun literatur dalam berbagai studi ilmiah yang menyatakan keriput dan rambut putih menjadi ciri pemimpin prorakyat, melainkan kedua hal tersebut merupakan tanda-tanda penuaan.
"Apa yang dilakukan Pak Jokowi sejatinya ialah praktik mempertontonkan kebodohan dan pembodohan," kata Kamhar melalui keterangan yang diterima, Minggu (27/11).
Hanya saja, alumnus Universitas Hasanuddin Makassar itu as mencoba berbaik sangka bahwa Jokowi tidak benar-benar menyarankan rakyat untuk memilih pemimpin berambut putih.
Kamhar menduga Jokowi hanya membaca teks saat menyampaikan pidato yang mengarahkan rakyat dalam memilih calon pemimpin.
"Jika ini dilakukan secara sadar sebagai bentuk endorsement terhadap calon presiden yang dipersiapkan dan dikehendakinya pada Pilpres 2024 mendatang, ini tidak etis dan berpotensi besar mencederai demokrasi," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sukarelawan pendukung Jokowi menggelar acara Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).