Ajak Warga DKI Hindari Calon Senator Pengobral Janji

jpnn.com - JAKARTA - Para pemilih di DKI Jakarta diingatkan untuk benar-benar selektif dalam memilih calon wakil rakyat untuk kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada pemilu legislatif (pileg) yang digelar 9 April nanti. Sebab, jangan sampai para pemilih menghasilkan senator dari DKI yang hanya obral janji tapi tak bisa membawakan aspirasi.

Ajakan itu disampaikan calon anggota DPD dari DKI Jakarta, Fahira Idris di sela-sela dialog dengan simpatisan dan relawan di Jakarta, Kamis (3/4). Menurutnya, adalah hal biasa ketika seseorang menjadi caleg lantas rajin mengungjungi masyarakat. Namun, ketika terpilih justru lupa dan tak mau menampung aspirasi.

Pengalaman itu merujuk pada saat Pemilu 2009 silam. “Waktu pemilu lalu rutin nyamperin kita. Udah kepilih lupa. Susah ditemui. Padahal kita mau menyampaikan aspirasi,” ujarnya.

Menurut Fahira, dirinya memilih terjun sebagai caleg DPD karena merasa terpanggil untuk mengabdi. Selama ini, Fahira mengaku lebih banyak beraktivitas untuk kegiatan-kegiatan sosial yang jauh dari politik. Misalnya, Fahira punya Rumah Damai Indonesia yang berdiri sejak 2010 silam sebagai wadah aspirasi warga. Ia juga terlibat dalam Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) yang berdiri sejak 2013 silam.

Karenanya Fahira berjanji untuk bisa bersikap amanah jika kelak terpilih menjadi anggota DPR. Ia pun tak akan sulit ditemui karena memenfaatkan media sosial seperti Twitter untuk berinteraksi. “Jika dipercaya warga mewakili mereka di DPD, saya akan mengabdikan diri, tenaga, hati, pikiran, dan harta saya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Jakarta,” tuturnya.(jpnn)