Ajinomoto Berhasil Kurangi Pemakaian Air & Sampah Plastik hingga 35 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Inisiatif ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan yang dilakukan Ajinomoto Indonesia berbuah hasil positif. Salah satunya adalah berhasil mengurangi penggunaan air hingga 35% di pabrik Ajinomoto Mojokerto, Jawa Timur.
"Kami juga menerapkan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk sebagian besar aktivitas pabrik dan mengembangkan inisiasi pemeliharaan lingkungan melalui peningkatan pengelolaan air limbah," kata Direktur Ajinomoto Indonesia Samsul Bakhri dalam keterangan resminya dikutip Senin (20/11).
Dalam isu sampah plastik yang masih menjadi salah satu permasalahan lingkungan di Indonesia dan dunia hingga saat ini. Perusahaan juga melakukan strategi dengan mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di varian kemasan kertas MSG Ajinomoto, dan juga di Masako.
"Kami juga menggandeng start-up daur ulang di Indonesia melalui waste station di Pasar Sememi - Surabaya. Fasilitas ini kemudian dihibahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya untuk dikelola dan digunakan oleh masyarakat sekitar," tuturnya.
Dari sisi emisi karbon yang merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Ajinomoto berpartisipasi menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia dengan target mengurangi 231,32 juta CO2 (emisi karbon) melalui pengurangan konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja, memangkas penggunaan tenaga listrik, dan pengadaan biomass boiler.
"Pengadaan biomass boiler merupakan salah satu langkah untuk mencapai target menghentikan penggunaan batu bara di tahun 2025, dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (Green House Gas (GHG)) di 2030," ujar Presiden Direktur Ajinomoto Indonesia Shinichi Matsumoto.
Hasil samping proses produksi Monosodium Glutamate (MSG) juga dikembangkan Ajinomoto menjadi berbagai produk alternatif, seperti dijadikan tambahan nutrisi untuk pakan ternak (Fermented Mother Liquor/FML) dan pupuk daun (AJIFOL).