Akademisi Dorong PSSI Buat Roadmap Pembinaan Talenta Sepak Bola Indonesia
Pada level atas akan dapat pemain-pemain yang mempunyai kualifikasi juga pada standar-standarnya internasional baik keterampilannya fisiknya, teknik, strateginya maupun mentalnya, sehingga pemain-pemain juga mempunyai kepribadian karakter yang kuat," ujar Taufik.
Lebih lanjut, Taufik mengatakan selain pembinaan juga harus dibangun suasana kompetisi pertandingan yang baik.
Sejauh ini, kata Taufik pembinaan melalui sekolah-sekolah sepak bola sudah ada hampir di setiap Kabupaten di seluruh Indonesia.
“Dan, dengan adanya sekolah-sekolah sepak bola, saya kira merupakan suatu kesempatan yang sangat besar, kita tahu bahwa tidak ada daerah di Indonesia ini yang sekarang sudah ada 38 provinsi yang tidak yang menjadikan sepak bola bukan olahraga favorit. Pasti itu olahraga favorit semua,” paparnya.
“Kalau kita hitung dari 500 kabupaten kota dan dalam setiap kabupaten kota, saya yakin juga ada sekolah sepak bola atau pembinaan sepak bola usia dini,” imbuh Taufik.
Selain itu, Taufik mengomentari soal pemain naturalisasi yang dinilai sejauh ini tidak memberikan dampak yang signifikan, oleh karenanya naturalisasi perlu dipertimbangkan ulang.
“Menurut hemat saya sebetulnya ya memang ini sudah menjalar ke dunia, tetapi kalau kita lihat tentu saja. Ini haru dipertimbangkan dan dengan konsep yang sekarang ini bisa dibilang tanda petik instan ya walaupun itu juga berjalan di semua hampir semua negara," katanya.
Taufik lebih setuju membina para talenta-talenta muda dari bawah secara langsung yang nantinya bisa terus berjenjang hingga level paling atas yang tentunya harus dikelola dengan baik oleh PSSI.