Akbar: JK Harus Fokus
Kamis, 26 Juni 2008 – 14:58 WIB
“Golkar harus introspeksi. Dan sekalipun sulit, Jusuf Kalla harus memfokuskan diri mengurus partai agar Golkar bisa berbuat banyak di Pemilu 2009,” kata Akbar.
Akbar sempat menyentil perjuangannya bersama Golkar sejak menjadi Ketua Umum pada Munaslub 1998. Sekalipun Golkar dihujat dan dicaci, ia tampil meyakinkan masyarakat tentang paradigma baru. Hasilnya, di tengah keroyokan tapi Golkar masih menjadi pemenang kedua Pemilu 2009. Bahkan, lewat kerja keras mengurus parpol akhirnya pada Pemilu 2004, Golkar sudah kembali sebagai pemenang.
Atas dasar itu, saat ini menurut Akbar, Golkar harus introspeksi. Ia menunjuk kekalahan beruntun calon Golkar di beberapa pemilihan gubernur (Pilgub). “Kita (Golkar) hanya menang di Gorontalo dan Sulawesi Barat. Yang lain kan kita gabung,” katanya mencontohkan.
Menurutnya, kekalahan Golkar di beberapa wilayah, antara lain Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, diakibatkan ketidakseriusan JK. Sebagai ketua umum mestinya ada upaya menciptakan langkah-langkah strategis baru memenangkan Pilkada. Sebab, bagaimanapun juga JK akan dimintai pertanggungjawaban di Munas Golkar 2009.
Ia memprediksi Golkar masih akan menelan kekalahan pada putaran terakhir Pilgub, seperti Jawa Timur dan Bali. “Sudah sangat bersyukur kalau Golkar bisa menang 50 persen di Pemilu,” ujarnya seraya menyebut, parameter keberhasilan memimpin partai adalah Pemilu. Sebab, Pilkada lebih dominan karena figur sekalipun menggunakan kendaraan parpol. “Jadi diperlukan keberanian untuk mengoreksi diri secara lebih mendalam,” tukasnya.
Dalam silahturahmi dengan Manado Post, Akbar ikut menyampaikan konsepnya tentang politik, sosial dan ekonomi dari berbagai spektrum. “Salah satu yang penting kita harus memberdayakan segala potensi yang dimiliki masyarakat tanpa membeda-bedakan latar belakang untuk menjadi sebuah kekuatan,” katanya. “Ini salah satu kerinduan saya terhadap republik ini,” tambahnya.