AKBP Ihsan: Kami Semua Kecolongan
jpnn.com, BANTUL - Bareskrim Polri membongkar pabrik sekaligus gudang penyimpanan obat keras dan berbahaya di Bantul, Yogyakarta, beberapa hari lalu.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengaku semua aparat baik polisi maupun pemkab kecolongan dengan adanya pabrik sekaligus gudang penyimpanan obat keras dan berbahaya.
"Sebenarnya kecolongan juga iya, ini menjadi koreksi buat kami, bukan hanya Polres Bantul, jadi kecolongan semua aparat pemerintah yang ada di Kabupaten Bantul," kata AKBP Ihsan menanggapi adanya pabrik dan gudang obat keras ilegal di wilayah Kasihan Bantul, Rabu.
Menurut dia, karena urusan gudang maupun pabrik dalam kegiatannya tidak sepenuhnya tugas institusi polisi, melainkan semua pihak baik pemerintah daerah, kelurahan termasuk masyarakat setempat.
Apalagi gudang obat berbahaya yang dibongkar polisi sudah beroperasi tiga tahun.
"Tentunya termasuk masyarakat, paling utama masyarakat sebenarnya. Karena polisi anggota saya tidak semua ada di Bantul, paling di polsek, makanya masyarakat agar peduli dengan sekitar, mungkin masyarakat ada yang tahu tetapi tidak melapor ke polisi," katanya.
Oleh karena itu, kata kapolres, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, karena masyarakatlah setiap hari bertemu tetangga melihat aktivitas sekitar, sehingga kalau ada yang mencurigakan silahan melaporkan ke Polsek, Koramil atau Kelurahan.
"Agar nanti kita sama-sama mengecek hasil laporan tersebut, jadi poin intinya itu partisipasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan apa saja mungkin narkoba dan sebagainya. Karena ini bukan cuma pemda, aparat, tapi masyarakat juga kecolongan," katanya.