Akhir Pekan untuk Keluarga dan Tuhan
Senin, 26 Desember 2011 – 08:20 WIB
Di sela-sela waktu untuk keluarga itulah, Petrus mesti pintar-pintar "mencuri" kesempatan untuk menjalankan perannya yang tidak kalah penting, yaitu sebagai pendeta. "Jadwal khotbah saya juga cukup padat," kata suami Cheery Prijatna itu.
Untung, lanjut dia, sejauh ini semua kesibukan tersebut bisa dijalankan secara berimbang. Semua dijalankan dengan perhitungan dan sebisanya tidak meleset. Dari aktivitasnya sebagai pelayan Tuhan, Petrus selalu merasa diingatkan untuk memimpin perusahaan dengan contoh perilaku yang baik. "Tabiat buruk cepat sekali diambil, tetapi tabiat baik harus dua sampai tiga kali dicontohi baru menangkap," tutur pria yang mengaku dididik orang tuanya untuk selalu hidup dalam tuntunan agama itu.
Tanpa rohani yang kuat, kata Petrus, semuanya akan berantakan. Ada banyak contoh yang dia dapatkan dari teman-temannya. "Dari lemahnya rohani, banyak orang tidak bisa handle kesuksesan. Dulu ada teman saya yang pintar sekali, tetapi sekarang hidupnya kacau, pinjam uang, terus lari ke Australia. Ada juga yang sukses, lalu lupa diri dan akibatnya turun, nggak pernah naik lagi. Saya bersyukur mampu menghadapi kehidupan," ujarnya. (gen/c7/ttg)