Aksi Diam dan Tagar Not My President untuk Halimah Yacob
jpnn.com, SINGAPURA - Lebih dari seratus warga Singapura rencananya menggelar demo di Speaker’s Corner, Hong Lim Park, hari ini. Aksi yang diberi nama Silence Sit-in Protest – #NotMyPresident itu digagas aktivis Gilbert Goh.
Sesuai dengan namanya, para demonstran tidak akan berorasi. Mereka hanya duduk diam sambil membawa tulisan tentang sistem pemilihan presiden yang dianggap tidak demokratis.
Di Singapura, massa tidak bisa melakukan aksi di berbagai tempat. Hanya boleh di Speaker’s Corner. Tapi, tetap harus mendapatkan izin lebih dahulu dari National Parks Board. Massa diminta datang dengan menggunakan baju hitam. Aksi dimulai pukul 16.30–18.30 waktu setempat.
Goh baru mendapatkan izin untuk menggelar aksi tersebut Selasa (12/9) atau sehari setelah Komite Pemilihan Presiden (PEC) menyatakan Halimah Yacob adalah satu-satunya kandidat yang mendapatkan sertifikat kelayakan.
Goh dan sebagian rakyat Singapura tak terima dengan sistem pemilu yang membuat Halimah melenggang ke kursi presiden tanpa ada lawan. Tanpa adanya pemungutan suara, yang terjadi saat ini sama saja dengan penunjukan presiden, bukan pemilihan presiden.
Kamis (14/9) Halimah secara resmi dilantik sebagai presiden ke-8 Singapura. Namun, Goh dan para pendukungnya tetap bersikukuh menggelar protes tersebut.
Hingga kemarin, Jumat (15/9), sudah ada 150 orang yang menyatakan bakal hadir dalam aksi yang digagas Goh itu.
Tak semua yang datang sepakat dengan tagar #NotMyPresident yang menyerang Halimah Yacob. Sebab, sebagian merasa Halimah tak bersalah, tapi sistem pemilunya.