Aksi Solidaritas Untuk Rio Terus Bergulir
jpnn.com, JAKARTA - Dukungan terhadap aktivis Serikat Pekerja JICT (SP JICT) Rio Wijaya yang diduga jadi korban kriminalisasi terus bergulir.
Ratusan pekerja pelabuhan Indonesia dan elemen buruh nasional menggelar unjuk rasa di depan pos 9 pelabuhan Tanjung Priok, kemarin. Mereka menuntut pembebasan Rio yang sudah ditahan selama di Polres Pelabuhan sejak Kamis (21/11) lalu.
Ketua Umum Serikat Pekerja (SP JICT) Hazris Malsyah mengatakan Rio diduga jadi korban pengeroyokan oleh dua orang supervisi sekuriti JICT dan satu orang pegawai organik Pelindo II tanpa alasan jelas.
Rio sebagai korban pengeroyokan malah dilaporkan balik oleh manajer sekuriti perusahaan terkait tuduhan penghinaan facebook (UU ITE) dan tuduhan penganiayaan.
Menurut Hazris, kriminalisasi dan iklim pemberangusan serikat di JICT telah mengancam keamanan pekerja bertahun-tahun. Mulai dari peristiwa penembakan terhadap mobil pekerja, PHK massal dan yang terakhir pengeroyokan terhadap Rio.
“Hal ini kemungkinan besar terjadi karena pekerja JICT menolak privatisasi JICT jilid II kepada Hutchison yang menurut BPK RI merugikam negara Rp4,08 triliun,” kata Hazris.
Untuk itu, pekerja pelabuhan dan gerakan buruh Jakarta bersama Federasi Pekerja Transportasi Internasional (ITF) mendesak Kapolres Pelabuhan KP3 untuk segera membebaskan Rio Wijaya. Serikat buruh juga mendesak Manajemen JICT terutama Hutchison Hong Kong untuk menghentikan kriminalisasi serta serangan terhadap aktivis serikat pekerja, serta medesak aparat kepolisian untuk segera menangka dan mengadili pelaku pengeroyokan terhadap Rio Wijaya.?
Menurut Hazris, pekerja pelabuhan Indonesia akan mendirikan "posko solidaritas untuk Rio" di depan kantor Polres pelabuhan sampai anggota SP JICT tersebut dibebaskan.