Aksi Tuntut Pelayanan Listrik Berakhir Rusuh
jpnn.com - HALMAHERA – Warga delapan desa di Kecamatan Pulau Gebe Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Kantor PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara, Rabu (9/11).
Seperti dilaporkan Malut Post (Jawa Pos Group), aksi tersebut terkait janji PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara (FBLN) dan Pemkab Halteng untuk mengatasi krisis listrik di wilayah tersebut. Namun, hingga kini belum terwujud. Akibatnya, warga melakukan unjuk rasa tersebut.
Aksi demontrasi warga yang berlangsung pukul 11.00 WIT dengan melibatkan kurang lebih 2 ribu massa warga itu dipimpin Malik Sumpap dan Salim Rabbo. Aksi tersebut dilengkapi fasilitas Ran 2 sebanyak 50 Unit dan Ran 4 sebanyak 20 Unit dilengkapi sejumlah sound sistem.
Massa aksi menuntut agar fasilitas penerangan kepada masyarakat dapat kembali dinormalkan oleh PT. FBLN. Karena dengan tidak adanya penerangan tersebut dapat menghambat aktivitas pekerjaan yang ada.
Selain itu, dapat melumpuhkan aktivitas perekonomian, pendidikan, kesehatan, ibadah dan kegiatan sosial lainnya di Pulau Gebe.
Sekitar pukul 11.04 WIT, massa aksi sudah mulai anarkis dan berusaha menerobos blokade keamanan yang ada di pintu portal masuk areal PT FBLN. Akhirnya, massa aksi bentrok dengan karyawan PT FBLN. Dari bentrokan tersebut, empat warga menjadi korban.
Meski aparat BKO Brimob Polda Malut yang sedang berjaga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, tak digubris massa akasi. Justru massa aksi semakin emosi dan merusak AC Ruangan dan memecahkan kaca jendela kantor PT FBLN.
Ketua DPRD Kabupaten Halteng, Rusmini Sadaralam Alam ikut hadir bersama massa aksi menyampaikan, keinginan masyarakat untuk realisasi listrik di Pulau Gebe adalah tanggung jawab semua termasuk FBLN.