Aktivis Desak DPRD DKI Dukung Interpelasi yang Digulirkan PSI
jpnn.com, JAKARTA - Upaya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk menggunakan hak interpelasi ke Gubernur DKI Anies Baswedan terus mendapatkan dukungan dari masyarakat. Tentu tujuannya untuk mempertanyakan sikap Anies terkait kerumunan masa Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan dan Tebet yang dinilai merugikan warga Jakarta.
Pegiat Aktivis Gerakan Alumni, Bobby Indroharto mengatakan, pembiaran kerumunan masa yang dilakukan FPI menunjukkan Anies lebih mementingkan manuver politik ketimbang keselamatan warga Jakarta.
"Saya sangat mendukung adanya interpelasi, karena Gubernur ini melihatkan pembangkangan yang dipertontonkan. Bukan cuman soal Covid-19. Kalau kita lebih luas, job desk melindungi masyarakatnya malah tidak, tapi malah bermanuver politik. Silakan aja agenda politik tapi masyarakat jangan dikorbanin," katanya, Sabtu (21/11).
Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan agar fraksi-fraksi di DPRD DKI tergerak dengan usulan dari PSI tersebut. Jangan sampai nantinya masyarakat tidak mendapatkan penjelasan atas keputusan Anies Baswedan membiarkan kerumunan di Petamburan dan Tebet.
"Saya pikir gerakan masrayakat paling enggak buka mata DPRD DKI Jakarta. Segi tujuan intepelasi bagus banget, cuman kayaknya enggak dapat dukungan dari fraksi yang lain. Jadi masyarakat harus mendukung upaya PSI. Jadi fraksi mana saja yang mendukung interpelasi yang menyuarakan kepentingan masyarakat luas pasti kami dukung. Paling enggak pressure group gerakan masrayakat mendukung itu," terangnya.
Bobby mengingatkan, DPRD DKI harus menggunakan hak yang dimilikinya untuk melakukan kontrol terhadap setiap kebijakan diambil eksekutif.
"Harusnya mereka (DPRD DKI) menggunakan hak mereka, ini bisa menjadi bukti DPRD yang clear dekat dengan rakyat," tutupnya.
Pimpinan DPRD DKI Jakarta mengingatkan Fraksi PSI yang ingin menggunakan hak interpelasi untuk memanggil Gubernur Anies Baswedan terkait kerumunan di acara Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11) lalu.