Aktivis Pangan Australia Raih Penghargaan di World Economic Forum Jakarta
Ia berpandangan, masalah ini masih saja muncul di Australia, salah satunya karena faktor budaya.
“Kalau kita lihat ini dari segi makanan yang terbuang misalnya, saya pernah kerja di Laos dan Indonesia, dan saya tahu, warga dua negara ini sangat menghargai makanan, mereka memperlakukan makanan sebagai sesuatu yang sangat berharga. Dan yang terjadi di Australia tak seperti itu, kami tak terlalu menghargai makanan sehingga masih banyak yang terbuang percuma,” jelasnya.
Penghargaan yang diterimanya dari Yayasan Schwab ini membuatnya sangat terkesan. Ia mendedikasikan gelar ‘Wirausahawan Sosial Tahun 2015’ untuk rekan setimnya di SecondBite, dan juga untuk para pendukung serta relawan organisasi ini.
“Ini sebuah kehormatan. Luar biasa, sungguh menggetarkan hati saya,” akunya ketika ditemui ABC di gelaran World Economic Forum on East Asia 2015 yang berlangsung di Jakarta.