Akui Luka di Tangan Bekas Gigitan Ade Sara
jpnn.com - JAKARTA – Berlagak tak tahu apa-apa, tersangka pembunuhan berencana, Ahmad Imam Al Hafidz, ikut melayat jenazah mantan pacarnya, Ade Sara Angelina Suroto di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Kamis (6/3).
Ia membaur bersama-sama dengan kerabat dan keluarga korban yang saat itu tengah berduka karena harus menerima kenyataan pahit Ade Sara meninggal tak wajar.
Polisi yang tengah melakukan penyelidikan pascapenemuan mayat Ade Sara di Kilometer 49 Tol Jakarta-Cikampek, di Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat, menaruh curiga kepada Hafidz.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan bahwa pennyidik awalnya mendekati Hafidz dan rekan-rekan korban yang tengah melayat.
“Penyidik mendekati HF dan menanyakan kepada yang bersangkutan hal-hal yang berkaitan dengan korban,” kata Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (7/3).
Nah, saat menginterogasi itulah, penyidik melihat luka di tangan Hafidz. Penyidik pun mulai curiga. Lantas, perihal luka itu pun akhirnya ditanyakan kepada penyidik.
Namun, kata Rikwanto, mendapatkan pertanyaan dari penyidik, Hafidz gugup dan memberikan jawaban tidak meyakinkan. “Jawabannya awalnya tidak meyakinkan,” kata Rikwanto.
Melihat gelagat Hafidz semakin mencurigakan, penyidik terus mencecar Hafidz. Akhirnya, kata Rikwanto, Hafidz pun tak bisa mengelak dan mengakui luka itu ada kaitannya dengan kematian Sara. “Kemudian dia mengaku luka itu bekas gigitan Sara,” kata Rikwanto.
Dari situ penyidik kemudian mengamankan Hafidz. Sekitar satu jam kemudian, kekasih Hafidz, Sifa turut diamankan. Di hadapan polisi mereka mengakui perbuatannya membunuh Sara hingga membuangnya di tol. Kini, keduanya terancam hukuman mati. (boy/jpnn)