Akuisisi BTN, DPR Sayangkan Pembahasan Dihentikan
"Alasan penolakan akuisisi ini benar-benar tidak masuk akal. Janganlah kita memolitisir urusan ekonomi, bisa hancur nanti perekonomian kita," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Forum Pengusaha Muda Nahdlatul Ulama (FSPMNU), M Faizin. Dalam rilisnya, Ia pun menyayangkan adanya penundaan akuisisi itu.
"Pemerintah harus punya dasar kebijakan yang tegas. Bukan merupakan pengaruh dan tekanan SP BTN," ujar Faizin.
Dia menilai, sikap pemerintah itu sangat menjatuhkan wibawa pemerintah. Terlebih landasan menerima tuntutan SP BTN tidak juga rasional. Hanya menimbang pengaruh akuisisi dilakukan secepatnya.
"Faktanya itu BTN tidak mampu memenuhi amanah penyediaan fasilitas perumahan bagi masyarakat karena modal yang kurang. Lihat saja produktivitas karyawan BTN yang kalah jauh dibanding tiga bank besar lainnya. Bersama bank Mandiri, justru BTN akan semakin jauh berkembang," ujar dia.
Penolakan SP BTN dengan menyerang Meneg BUMN Dahlan Iskan dalam rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri dinilai bernuansa politis.
Ketua Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Saburmusi) Jakarta, Ramadhan Isa menilai hal tersebut sudah kebablasan dan merugikan kepentingan nasional.
"Sikap penolakan ini jelas dilandasi ketidakpahaman akan pentingnya menyelamatkan BTN menjadi bank yang perform," ujarnya.