Al-Jazeera: Arafat Diracun dengan Polonium
Pakar Swiss Temukan Radioaktif Tinggi pada Pakaian-Sejumlah BarangJumat, 06 Juli 2012 – 03:49 WIB
"Pada dasarnya, kami tidak keberatan asal keluarga (Arafat) mengizinkan," ujar Nabil Abu Rudeineh, jubir Otoritas Palestina.
Kepada Kantor Berita Palestina WAFA, Rudeineh juga menyatakan bahwa tidak akan ada alasan religius ataupun politik yang bisa mencegah penggalian makam Arafat. Apalagi, secara ilmiah, hasil otopsi akan tetap relevan meski presiden pertama Palestina itu telah dimakamkan sejak 2004.
Seorang pakar medis yang terlibat dalam penyelidikan independen itu menyebut, tanda-tanda bahwa Arafat tewas akibat diracun dengan polonium sangat kecil.