Alasan Madura United Bersikukuh Minta Liga 1 Tetap Pakai Format Home-Away
jpnn.com, JAKARTA - Manajemen Madura United menginginkan kompetisi Liga 1 Indonesia 2022-2023 dilanjutkan tetap menggunakan format kandang-tandang (home-away).
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi klub Madura United, Zia Ul Haq, di sela pertemuan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan pemilik klub Liga 1 Indonesia di Jakarta, Jumat (4/11) malam.
"Tidak boleh ada sentralisasi kompetisi lagi karena dampaknya luar biasa (merugikan-red) bagi industri UMKM dan pekerja terkait yang bergerak karena sepak bola," kata Zia.
Menurut Zia, sentralisasi dengan konsep gelembung (bubble) seperti Liga 1 Indonesia 2021-2022 juga tidak menguntungkan bagi klub yang salah satu pendapatan utamanya datang dari penonton.
Tim-tim Liga 1 mampu meraup pemasukan maksimal dari penonton jika bermain di kandang sendiri. Itulah kenapa Madura United berharap Liga 1 Indonesia 2022 dapat dilanjutkan dengan kehadiran suporter di stadion.
"Kalau tak ada penonton, dari mana kami mendapatkan duit? Sumber pendapatan utama klub itu, kan, dari penonton, lalu sponsor, 'merchandise' dan subsidi dari operator kompetisi," tutur Zia.
Meski demikian, pihak Madura United tidak mau PT LIB buru-buru menggulirkan lagi Liga 1 Indonesia, yang dihentikan sejak 2 Oktober 2022 karena peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, secara terburu-buru.
Zia menegaskan bahwa LIB dan PSSI harus memastikan semua hal, termasuk soal keamanan dan keselamatan di stadion, beres sebelum pertandingan demi pertandingan berjalan kembali.