Alasan Pelatih PSM Sulit Andalkan Penguasaan Bola di PTIK
jpnn.com, MAKASSAR - Tim pelatih PSM memberikan perhatian khusus dengan Stadion PTIK yang menjadi venue saat melawan Bhayangkara FC pada Senin (3/12) mendatang.
Bahkan, tim pelatih diminta memantau kondisi lapangan sebelum bertanding. Karena kondisi lapangannya tidak sedikit klub mengeluhkan konstruksi lapangan Stadion PTIK. Apalagi jika diguyur hujan.
Pelatih PSM, Robert Rene Alberts mengakui itu. Jika pihaknya menerapkan ball possesion, maka itu akan berjalan sulit.
Dengan begitu ada kemungkinan ia mengubah skema permainan dengan mengandalkan bola atas long ball. Seperti yang biasa dimainkan selama laga tandang.
"Jika kami bisa bermain dengan atitude baik. Hal itu akan positif bagi kami," yakinnya. Diakuinya, laga kontra Bhayangkara FC bakal berlangsung sengit. Bukan hanya Bahayangkara sebagai tuan rumah. The Guardian juga tim kuat. Hal itu terekam saat dule Persebaya. Meski kalah 0-1, anak asuh Simon McMenemy menunjukkan permainan yang cukup terorganisasi.
"Kedua tim memiliki serangan bagus. Dan kami tahu ini salah satu stadion dengan lapangan terburuk. Sudah banyak klub yang mengeluhkan lapangan di sana. Jadi kami juga harus bersiap dan Bhayangkara sudah bermain cukup kuat di kandangnya," jelasnya.
Dilansir dari jawapos-statoskop dari 32 laga, PSM tidak menunjukkan pengusaan bola dengan rata-rata di atas 50 persen. Hanya 48,8 persen. PSM banyak mengandalkan permainan serangan balik dengan rata-rata 2,3 offside per laga.
Juga jika dibandingkan dengan permainan bola bawah dan atas, PSM melepaskan 4,8 tembakan akurat per laga dibandingkan 10,4 duel udara sukses per laga.