Alasan Polri tidak Mengungkap Hasil Tes Kebohongan Ferdy Sambo ke Publik
jpnn.com - JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri sudah melakukan pemeriksaan tes kebohongan menggunakan uji poligraf terhadap tersangka pembunuhan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo di Pusat Laboratorium Forensik, Sentul, Jawa Barat, Kamis (8/9).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa pemeriksaan tes kebohongan terhadap Ferdy Sambo berlangsung sampai pukul 19.00 WIB.
Namun demikian, Polri memastikan tidak akan mengungkap hasil tes kebohongan Irjen Ferdy Sambo ke publik. Sebab, hal itu menjadi kewenangan dari Puslabfor dan penyidik Polri.
“Informasi dari Laboratorium Forensik pemeriksaan (Ferdy Sambo) sampai pukul 19.00 WIB. Hasilnya apakah sudah selesai? Itu domainnya Laboratorium Forensik dan penyidik," ujar Dedi. “Hasil uji lie detector/polygraph projustitia (penegakan hukum) untuk penyidik,” tambah Dedi.
Sama halnya dengan hasil tes kebohongan tersangka Putri Candrawathi dan saksi Susi yang pemeriksaannya dilakukan pada Selasa (6/9) juga tidak diungkapkan kepada publik karena hal itu menjadi kewenangan penyidik.
Selain karena kewenangan penyidik, ada kekhawatiran Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Brigjen Andi Rian Djajadi terjadi opini atau analisis liar dari masyarakat terhadap hasil tes kebohongan Putri Candrawathi dan Susi.
"Saya melihat justru analisis liar dari media dan pengamat yang tidak paham teknis pascapelaksaaan uji poligraf,” kata Andi kepada ANTARA saat dikonfirmasi melalui pesan instan di Jakarta, Kamis (8/9). Jenderal bintang satu ini menambahkan bahwa seluruh fakta yang diperoleh penyidik seluruhnya bakal diungkapkan di persidangan nanti.
Tes kebohongan juga dilakukan terhadap tersangka Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf, Senin (5/9). Hasil tes kebohongan terhadap Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf menunjukkan no deception indicated alias jujur.