Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Alasan Sejumlah Perempuan Kristen Amerika Tidak Mendukung Donald Trump

Rabu, 04 November 2020 – 23:34 WIB
Alasan Sejumlah Perempuan Kristen Amerika Tidak Mendukung Donald Trump - JPNN.COM
Penulis buku Kristen Kaitlyn Schiess mengatakan kebanyakan sifat Trump bertentangan dengan ajaran Gereja. (Supplied)

Mereka bahkan memiliki kategori jajak pendapat sendiri di tahun 2016, dengan 80 persen evangelis kulit putih menyampaikan dukungannya pada Trump.

Hal yang sama kemungkinan besar akan terjadi tahun ini, namun menjelang pemilihan umum, dukungan bagi Presiden pada jajak pendapat tersebut sudah sedikit menurun.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat dan mantan wakil presiden AS Joe Biden mendapat dukungan dari kelompok agama lain, termasuk 90 persen di antaranya adalah pendukung kulit hitam evangelis dan mayoritas pendukung Yahudi dan Katolik Hispanik.

'Cara saya memilih tidak diatur pria kulit putih'

Alasan Sejumlah Perempuan Kristen Amerika Tidak Mendukung Donald Trump Photo: Pendukung Biden, Lisa Sharon Harper (kiri) bersama kandidat wakil presiden Demokrat Kamala Harris. (Facebook: Lisa Sharon Harper)

 

Lisa Sharon Harper menyuarakan dukungannya pada Partai Demokrat dalam bukunya yang terbit tahun 2008 berjudul 'Evangelical Does Not Equal Replubican ... Or Democrat'.

Namun, pendukung Biden-Harris berumur 51 tahun ini pernah berada di kubu lain.

"Orang yang memperkenalkan saya pada Tuhan dan Yesus adalah evangelis kulit putih," kata pengarang dan pembicara Kristen ini.

"Setahun setelah percaya, saya diberitahu jika saya harus menjadi pendukung Partai Republik untuk menjadi orang Kristen."

Jerushah Duford adalah cucu dari Billy Graham, seorang ikon Evangelis Amerika yang menginjili jutaan orang di berbagai stadium di seluruh dunia juga seorang pria yang identik dengan pandangan konservatifnya dalam dunia politik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News