Alat Penangkal Penyadapan Harus Buatan Indonesia, Kalau Buatan Luar Ya Percuma Saja
"Data yang dienkripsi akan terlindungi dalam jutaan atau miliaran kode-kode acak yang sangat sulit dipecahkan," kata Agung.
Untuk meminimalisir dan menjaga informasi sensitif dari sadapan asing dan pihak yang tak bertanggungjawab, maka teknologi enkripsi buatan dalam negeri diperlukan. "PT ICK hadir untuk memenuhi kebutuhan pertahanan bidang IT security ini," katanya.
Dia menegaskan, selama ini alat antisadap hanya diproduksi negara-negara barat. Karenanya, kata dia, dengan enkripsi yang diproduksi Indonesia ini diharapkan negara bisa berdaulat, tidak bergantung dengan produk keamanan asing. "Kalau pakai produk luar kami tidak bisa garansi apakah itu aman," katanya.
Misalnya, ia mencontohkan, Amerika Serikat dalam Undang-undang Federal menyatakan bahwa sebagus apapun produk enkripsi harus bisa dibuka NSA. "Jadi kalau memberi alat keamanan dari AS, berarti harus bisa dibuka oleh NSA," tegasnya.
Pada 2 hingga 5 November 2015, ICK ditunjuk Kementerian Pertahanan memamerkan produk teknologi antisadap Indonesia ini dalam "Defence and Security Bangkok 2015".
Bersama 11 perusahaan industri pertahanan nasional lainnya, ICK akan mewakili paviliun Indonesia dalam pameran pertahanan internasional ini.
Agung sangat mengapresiasi Kemenhan yang memfasilitasi. "Ini sebagai bukti dukungan pemerintah terhadap pengembangan produk teknologi enkripsi antisadap dalam negeri," pungkas Agus. (boy/jpnn)