Albino Afrika jadi Buruan
Diangap Jelmaan Hantu, Terpaksa Mengasingkan DiriRabu, 10 Desember 2008 – 16:29 WIB
Diskriminasi ini dipicu oleh provokasi para dukun setempat yang menyebut bahwa mereka bisa membuat masyarakat kaya asalkan disediakan darah dan anggota manusia-manusia berkulit ''putih". Itulah sebabnya, kaum berduit menjaga ekstra anak-anak mereka yang albino. Mereka diantar kesekolah atau bepergian dengan pengawal sewaan. Sebagian lagi terpenjara di rumah sendiri karena tak bisa kemana-mana lantaran ketakutan.
Albino di Tanzania terhitung lebih banyak dibandingkan negara lain. Setidaknya sekitar 200 ribu mereka yang mengalami kelainan pigmen kulit itu tinggal di sana. Menurut laporan Daniel Howden, koresponden The Independent, di Tanzania, jumlah penderita Albino lima kali lebih banyak dibanding jumlah rata-rata statistic dunia. Di sebagian besar negara di dunia, albino hanya ditemukan satu diantara 20 ribu orang. Di Denmark, satu diantara 60 ribu. Sementara di Afrika diperkirakan, satu berbanding lima ribu.