Alergi Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur?
Terdapat beberapa alasan mengapa kambuhnya alergi mampu memengaruhi kualitas tidur. Pertama, alergi dapat menimbulkan kondisi lain, yakni gangguan pernapasan.
Saat itu terjadi, bukan tak mungkin penyakit seperti asma akan muncul secara tiba-tiba saat Anda tertidur.
Gejala asma pada malam hari diketahui jauh lebih berisiko dibanding siang. Pasalnya, kadar kortisol pada tubuh saat malam hari tiba lebih rendah. Padahal, hormon tersebut merupakan hormon antiradang yang seharusnya dapat melindungi tubuh.
Hal inilah yang kemudian bisa berdampak secara signifikan pada kualitas tidur.
Ada pula rinitis alergi yang jelas-jelas memengaruhi kualitas tidur seseorang. Beberapa penelitian mengonfirmasi bahwa sebagian besar orang dengan alergi hidung merasa bahwa gejala alergi yang mereka rasakan memang mengganggu waktu tidur.
Orang-orang dengan rinitis alergi, terutama anak-anak, juga cenderung berisiko menyebabkan pembesaran amandel dan kelenjar gondok. Hal tersebut turut dipaparkan oleh dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter sebagai berikut.
“Bersin, batuk, hidung tersumbat, serta mata yang berair dan gatal merupakan beberapa gejala alergi yang bisa mengganggu tidur. Alergi yang paling sering menyebabkan gangguan tidur adalah rinitis alergi dan asma,” ucapnya.
Dr. Karin menjelaskan bahwa pada anak yang memiliki alergi, rinitis dan asma bisa datang secara bersamaan. Apabila terpapar alergen, akan muncul gejala batuk dan sesak napas yang disertai mengi.(klikdokter)