Alergi GARBI, Elite PKS Sepertinya Sudah Terjangkiti Pemikiran Takfiri
jpnn.com, JAKARTA - Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) Mahfuz Sidik menilai elite dan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah terjangkiti pemikiran takfiri. Menurutnya, koleganya di PKS cenderung anti terhadap perbedaan dan mengafirkan sesama kader yang tidak sejalan.
Mahfuz menyampaikan hal itu menyusul pencopotan Ustaz Anwar dari posisinya sebagai imam salat berjemaah di Masjid Al Ashri, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Anwar yang menjadi sekretaris GARBI Kecamatan Pasar Rebo dicopot oleh ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Ashri yang notabene pengurus PKS Kalisari.
Baca juga: Aktif di GARBI, Kader PKS Dicopot dari Imam Masjid
“Teman-teman saya di PKS mulai terjangkit pemikiran takfiri hanya karena perbedaan yang bukan prinsip. GARBI itu ormas, bukan agama. Masa iya kalau gabung GARBI jadi keluar dari Islam, sampai seorang imam salat harus dipecat?” ujar Mahfuz melalui layanan pesan singkat, Senin (4/3).
Mantan wakil sekretaris jenderal PKS itu menjelaskan, selama enam bulan terakhir ini memang banyak tindakan-tindakan aneh yang dilakukan pengurus partainya terhadap kader yang bergabung dengan GARBI. Menurutnya, tindakan itu tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga daerah lain.
Mahfuz lantas mencontohkan kader PKS di Yogyakarta yang berbesan dengan seorang ustaz senior partainya di Jakarta, namun aktif di Garbi. Menurutnya, teror langsung dialami ustaz senior PKS dan besannya.
“Mereka diteror dan difitnah sedemikian rupa. Bahkan sebelum proses pernikahan terjadi, mereka diminta untuk membatalkannya. Akhirnya mereka mengundurkan diri dari PKS,” papar Mahfuz.
Berita terkait: Fahri Hamzah Yakini GARBI Tak Akan Terbendung PKS