Alhamdulilah…Stok Hewan Kurban Jatim Masih Aman
jpnn.com - SURABAYA – Dinas Peternakan Jatim memastikan bahwa stok sapi dan kambing di 38 kota/kabupaten se-Jatim aman jelang Idul Adha. Plt Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatim Samsul Arifien mengatakan, per Agustus 2016 populasi hewan ternak di Jatim mencapai 9.259.000 ekor.
Perinciannya, 4.597.000 sapi dan 4.662.000 kambing. Padahal, menurut dia, hewan ternak yang dikonsumsi hanya 740 ribu ekor. Sebanyak 310 ribu ekor dikirim untuk kebutuhan luar provinsi, 300 ribu khusus dikonsumsi warga Jatim, dan 130 ribu untuk kebutuhan kurban.
"Jadi, nggak perlu mengambil dari daerah lain. Beli hewan ternak dari peternak di Jatim saja," ujarnya.
Selain stok hewan kurban aman, ujar Samsul, kesehatan hewan kurban dari peternak di Jatim terjamin. Sebab, petugas disnak telah mengecek kondisi sapi dan kambing yang akan dijual untuk kebutuhan kurban.
"Kalau peternak dari luar kota, kami tidak tahu kesehatannya. Apalagi yang ilegal," ucap Samsul.
Untuk mengantisipasi hewan ternak yang masuk secara ilegal, disnak menyiagakan sepuluh pos pemeriksaan. Pos-pos tersebut berada di daerah-daerah perbatasan Jatim. Di antaranya, Malang, Tuban, Pacitan, Ponorogo, dan Bojonegoro. Selain itu, disnak mengirim surat ke dinas peternakan di seluruh kota/kabupaten se-Jatim untuk siaga.
"Biasanya, daerah sudah tahu langkah-langkah antisipasinya. Mereka pasti sudah menyiapkan petugas khusus untuk mengecek hewan kurban," terang Samsul.
Sementara itu, sepekan terakhir, penjualan sapi di Jatim mulai meningkat. Samsul tidak menyebutkan jumlah hewan ternak yang sudah terjual untuk kebutuhan kurban. Yang jelas, lonjakan penjualan mencapai 5-7 persen.
"Tahun lalu kebutuhan sapi untuk kurban 120 ribu ekor. Sedangkan kambing mencapai 200 ribu ekor," ujarnya.
Pria yang juga menjabat kepala Dinas Perkebunan Jatim itu memprediksi kebutuhan sapi pada Idul Adha meningkat menjadi 170 ribu ekor, sedangkan kambing 220 ribu ekor.
Tingginya permintaan jelas berdampak pada lonjakan harga. Namun, kenaikan harga hewan ternak tidak terlalu signifikan. Samsul mencontohkan kenaikan harga sapi. Hingga saat ini, kenaikan harga sapi mencapai Rp 1 juta-Rp 1,5 juta per ekor.
"Itu masih normal. Karena kenaikan harga per kilogram mencapai Rp 4 ribu-Rp 5 ribu," terang dia. (rst/c10/oni/flo/jpnn)